Gambar Sampul Geografi · Bab 1 Peta dan Pemetaan
Geografi · Bab 1 Peta dan Pemetaan
Saptanti

22/08/2021 09:29:55

SMA 12 K-13

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

3

Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp8.319,-

ISBN 978-979-068-784-4 (no jld lengkap)

ISBN 978-979-068-787-5

i

Nuansa Geografi

Untuk SMA/MA Kelas XII

Penulis

:

Saptanti Rahayu

Eny Wiji Lestari

Maryadi

Editor

:

Dra. Sri Milangsih

Setting & layout

:

Heni Astuti

Desain sampul

:

Muhammad Ikhsan

Desain Isi

:

Deni S.

Mulyanto

Ukuran

:

17,6 x 25 cm

910.7

SAP

SAPTANTI Rahayu

n

Nuansa Geografi 3 : untuk SMA / MA Kelas XII / penulis, Saptanti

Rahayu, Eny Wiji Lestari, Maryadi ; editor, Sri Milangsih. — Jakarta

:

Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.

.

vi, 146 hlm, : ilus. ; 25 cm.

Bibliografi : hlm.141-142

Indeks

ISBN 978-979-068-784-4 (no jld lengkap)

ISBN 978-979-068-787-5

1. Geografi-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Eny Wiji Lestari

III. Maryadi IV. Sri Milangsih

Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional

Dilindungi oleh Undang-undang

Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional

Tahun 2009

Diperbanyak oleh ....

Hak Cipta Buku ini telah dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional

Dari Penerbit PT. WIDYA DUTA GRAFIKA

iii

Sambutan

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,

Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah

membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan

kepada masyarakat melalui situs internet (

website

) Jaringan Pendidikan Nasional.

Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan

telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk

digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.

Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para

penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Depar-

temen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di

seluruh Indonesia.

Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen

Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (

down load

), digandakan, dicetak, dialihme-

diakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat

komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh

Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses

sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang

berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.

Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa

kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami

menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran

dan kritik sangat kami harapkan.

Jakarta, Juni 2009

Kepala Pusat Perbukuan

iv

Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

Pengantar

Serangkaian peristiwa telah dialami oleh alam dan semua makhluk yang ada di bumi.

Mulai dari konflik antarsuku, kerusuhan, dan bencana alam yang terus-menerus terjadi.

Misalnya, banjir, tanah longsor, angin ribut, kebakaran hutan, gunung meletus, dan gempa

bumi, serta pergantian musim yang tidak berjalan dengan semestinya. Hal tersebut

mengakibatkan para petani menjadi bingung. Kapan mulai tanam dan kapan lagi mulai musim

panen, sedangkan air hujan tidak kunjung datang. Apa tindakan yang harus kita lakukan untuk

mengatasi peristiwa alam ini?

Dengan niat dan semangat yang tinggi untuk membaca buku ini, terbukalah mata dan

pikiran untuk dapat berdamai dengan alam dan lingkungan di mana kita berada. Kita sebagai

sumber daya manusia yang berdaya kreativitas tinggi akan mampu menyatu dengan

ketersediaan sumber daya alam yang berlimpah-ruah adanya.

Penyajian materi di dalam buku ini diupayakan sesederhana dan seefektif mungkin tanpa

melupakan tujuan membina berpikir analitis dan konstruktif siswa. Untuk mengetahui

pemahaman siswa atas materi yang telah dipelajari, dalam buku ini diberikan tugas-tugas

bukan hanya di akhir bab, tetapi juga di setiap subpokok bahasan. Tugas-tugas tersebut, antara

lain, berbentuk pertanyaan, diskusi, dan tugas-tugas lain yang dilakukan di dalam maupun di

luar kelas.

Semoga buku ini bermanfaat bagi siswa.

Surakarta, Mei 2007

Penulis

v

Sambutan

......................................................................................

iii

Pengantar

......................................................................................

iv

Daftar Isi

......................................................................................

v

Bab

1

Peta dan Pemetaan

A. Peta ......................................................................................................

2

B. Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan ........................................................

4

C. Peta untuk Lokasi Industri dan Pertanian ............................................

11

Rangkuman ..............................................................................................

13

Evaluasi ....................................................................................................

14

Bab

2

Pengindraan Jauh dan SIG

A. Pengindraan Jauh ................................................................................

18

A. Konsep Dasar SIG (Sistem Informasi Geografi) .................................

26

B. Penyajian Data Sistem Informasi Geografi .........................................

33

C. Penerapan Sistem Informasi Geografi dalam Kajian Geografi ...........

34

D. Peranan SIG dalam Pembangunan Data Wilayah ...............................

35

Rangkuman ..............................................................................................

36

Evaluasi ....................................................................................................

38

Bab

3

Pola Keruangan Desa dan Kota

A. Potensi Desa dan Kaitannya dengan Perkembangan Desa dan Kota ..

44

B. Struktur Ruang Desa dan Kota ............................................................

48

Daftar Isi

vi

Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

C. Interaksi Wilayah Desa dan Kota ....................................................

64

D. Konflik Pemanfaatan Lahan Permukiman pada Suatu Wilayah ...

73

E. Dampak Pertumbuhan Permukiman terhadap Kualitas Lingkungan

74

Rangkuman

.............................................................................................

76

Evaluasi

...................................................................................................

77

Latihan Ulangan Harian 1

...........................................................

81

Bab 4

Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan

A.

Wilayah Formal dan Fungsional ...............................................................

86

B. Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis di Lingkungan

Setempat ..............................................................................................

87

C. Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan .................................................

96

D. Menentukan Batas Wilayah Pertumbuhan ..........................................

98

Rangkuman ..............................................................................................

100

Evaluasi ....................................................................................................

102

Bab 5

Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang

A.

Karakteristik Negara Maju dan Negara Berkembang

...............................

107

B. Deskripsi Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang ................

108

C. Modal Pengembangan Wilayah di Negara Maju dan di Negara

Berkembang ........................................................................................

113

D. Usaha-Usaha Pengembangan Wilayah di Indonesia ...........................

125

Rangkuman ..............................................................................................

128

Evaluasi ....................................................................................................

129

Latihan Ulangan Harian 2

...........................................................

133

Glosarium

......................................................................................

139

Daftar Pustaka

..............................................................................

141

Indeks Subjek dan Indeks Pengarang

........................................

143

Kunci Jawaban Soal Terpilih

......................................................

145

Daftar Isi

Peta dan Pemetaan

Bab

1

Tujuan Pembelajaran

1. Siswa mampu mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan

pemetaan.

2. Siswa mampu mempraktikkan keterampilan dasar peta dan

pemetaan.

3. Siswa mampu menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan

pemanfaatan peta.

Manfaat Pembelajaran

1. Siswa mendapatkan informasi tentang keadaan suatu

daerah melalui peta.

2. Siswa dapat menyampaikan informasi tentang keadaan

geografi suatu daerah melalui peta.

Sumber:

Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya

Kata Kunci

Kata Kunci

Kata Kunci

Kata Kunci

Kata Kunci

PETA – PEMETAAN

2

Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

Luasnya permukaan bumi dan fenomena alam yang sangat beragam menyulitkan kita

mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat dalam waktu singkat. Untuk memenuhi

kebutuhan ini, sarana yang paling tepat digunakan adalah melalui sistem perpetaan.

A

Peta

Peta adalah gambaran keadaan permukaan bumi, baik keseluruhan atau sebagian yang

diperkecil dan ditampilkan pada bidang datar dengan menggunakan perbandingan (skala)

tertentu.

1. Fungsi peta

Peta sangat bermanfaat untuk menunjukkan atau menggambarkan:

a

. arah dan jarak di bumi,

b. lokasi suatu tempat,

c. ketinggian suatu tempat,

d. luas dan bentuk wilayah,

e. perubahan sifat alami dan nonalami.

Jadi, peta dapat berfungsi:

a. memperlihatkan/menyajikan bentuk, ukuran, dan lokasi/letak suatu daerah terhadap

daerah lain yang berada di permukaan bumi ke dalam bidang datar;

b. menyajikan data tentang potensi yang dimiliki suatu daerah (sebagai sumber data);

Peta Konsep

Peta

Jenis

Fungsi

Klasifikasi

Prinsip

dasar

Tematik

Umum

Proyeksi

Komponen

Skala

Lokasi industri

dan pertanian

Citra pengindraan

jauh

Peta dan Pemetaan

3

c. sebagai alat bantu dalam analisis;

d. sebagai tempat menyimpan informasi dan alat penyajian hasil analisis;

e. sebagai suatu hasil karya seni.

2. Jenis peta

Berdasarkan skalanya, jenis peta dibedakan menjadi lima macam.

a

. Skala 1 : 100 sampai 1 : 5.000 disebut

peta kadaster

. Peta ini berguna untuk

menggambarkan peta tanah dalam sertifikat hak milik tanah (bahasa Jawa:

pikukuh

).

b. Skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000 disebut

peta skala besar

. Peta ini digunakan untuk

menggambarkan wilayah yang sempit, misalnya peta kota.

c. Skala 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000 disebut

peta skala sedang

. Peta ini digunakan

untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta provinsi.

d. Skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 disebut

peta skala kecil

. Peta ini digunakan

untuk menggambarkan wilayah yang cukup luas, misalnya menggambarkan suatu

negara.

e. Skala kurang dari 1 : 1.000.000 disebut

peta skala geografi

. Peta ini digunakan untuk

menggambar benua atau dunia.

3. Klasifikasi peta

Peta dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu peta dasar dan peta tematik.

a. Peta dasar

Peta dasar

adalah peta yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta

berikutnya. Peta dasar yang digunakan ialah peta topografi yang menggambarkan

keadaan bentuk muka bumi (bentang alam). Peta ini disebut juga peta umum, yaitu peta

yang menggambarkan seluruh kenampakan yang ada di suatu daerah, misalnya sungai,

sawah, pemukiman, jalan raya, dan jalan kereta api.

b. Peta tematik atau peta khusus

Peta tematik

adalah peta yang menggambarkan kenampakan tertentu di permukaan

bumi. Berikut beberapa contoh peta tematik.

1)

Peta kepadatan penduduk: peta yang memperlihatkan perbandingan jumlah

penduduk di suatu wilayah.

2) Peta lokasi: peta yang menggambarkan letak suatu tempat.

3) Peta tanah: peta yang menggambarkan jenis tanah pada daerah tertentu.

4) Peta irigasi: peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, waduk, saluran

irigasi, bendungan, dan sebagainya.

5) Peta arkeologi: peta yang menggambarkan persebaran benda-benda purbakala.

6) Peta kriminalitas: peta yang menggambarkan persebaran tingkat maupun jenis

kejahatan di suatu daerah.

7) Peta geologi: peta yang menggambarkan struktur dan jenis batuan pada suatu

wilayah.

4

Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

8) Peta transportasi: peta yang menggambarkan jalur-jalur lalu lintas, baik di darat,

di air, maupun di udara.

9) Peta air tanah: peta yang menggambarkan lokasi sebaran air tanah di suatu daerah.

10) Peta isohiet: peta yang menggambarkan banyaknya curah hujan di suatu daerah.

Tugas

Carilah contoh jenis-jenis peta berikut masing-masing satu!

a. peta kadaster,

b. peta skala kecil,

c. peta skala sedang,

d. peta skala besar,

e. peta skala geografis.

B

Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan

1. Komponen peta

Berikut akan dijelaskan beberapa komponen peta.

a. Judul peta

Peta harus ada judulnya. Judul peta dapat diletakkan di sembarang tempat asal

tidak mengganggu peta utama.

b. Sumber peta

Suatu peta harus mencantumkan sumber peta supaya pembaca tahu dan dapat

menelusuri peta dasarnya (apabila diperlukan).

c. Skala peta

Skala peta merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya.

Skala peta perlu ditulis supaya pembaca tahu ukuran atau jarak sebenarnya di lapangan.

Penulisan skala dapat berbentuk angka (numerik) dan garis (grafis).

d. Garis astronomis

Garis astronomis baik bujur maupun lintangnya harus ada karena berfungsi untuk

menentukan letak absolut suatu tempat. Garis ini cukup berupa titik pada garis tepi

yang berupa derajat, menit, dan detik.

Peta dan Pemetaan

5

e. Tahun pembuatan

Peta harus mencantumkan tahun pembuat-

annya. Hal ini bertujuan untuk menjaga validitas

peta sehingga peta dapat selalu diperbarui secara

periodik. Contoh peta yang selalu diperbarui

secara periodik adalah peta jaringan jalan, peta

penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk,

dan peta tematik lain yang berhubungan dengan

penduduk atau aktivitas manusia. Contoh peta

yang jarang diperbarui adalah peta jenis tanah,

peta geologi, peta kontur, dan peta tematik lain

yang menunjukkan gejala alam.

f. Garis tepi peta

Garis tepi pada peta berfungsi sebagai

pembatas area gambar pada peta. Garis tepi peta

sebaiknya dibuat rangkap.

g. Mata angin

Mata angin harus dicantumkan untuk

menunjukkan orientasi arah utara, selatan, barat, dan timur.

h. Lettering

Maksud dari

lettering

adalah angka atau tulisan. Tulisan yang terdapat pada peta

ditulis dengan huruf cetak, bentuk dan besar kecilnya huruf disesuaikan dengan peta.

Misalnya, nama sungai ditulis miring searah dengan aliran sungai, judul peta ditulis

dengan huruf besar dan tegak, nama kota ditulis dengan huruf cetak tegak namun lebih

kecil dibandingkan dengan judul peta, dan legenda ditulis dengan huruf cetak kecil.

i. Warna peta

Warna sangat penting untuk menunjukkan objek tertentu. Misalnya, laut dalam

berwarna biru tua, laut dangkal berwarna biru muda, dataran rendah berwarna hijau,

dataran tinggi berwarna kuning, gunung dan pegunungan berwarna cokelat.

j. Simbol peta

Simbol adalah salah satu alat untuk menyampaikan informasi dalam peta.

Berdasarkan bentuknya, simbol dibedakan menjadi simbol titik (

point symbols

),

simbol garis (

line symbols

), dan simbol luas/area (

area symbols

). Studi tentang simbol

(suatu penyajian dengan menggunakan gambar dan grafis) serta hubungannya dengan

unsur yang diwakilinya dinamakan

semiology

.

Keterangan

1. Judul peta tematik

6. Pe

nyusun/penerbit

2. Daerah yang dicakup

7. Pembuat/penerbit

3. Skala angka dan grafis

8. Sumber data

4. Orientasi utara

9. Garis lintang dan bujur

5. Legenda

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 1.1

Komponen peta

6

Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

Contoh-contoh simbol:

1)

Sungai besar

11)

Gunung api

2)

Sungai yang lebih kecil

12)

Pelabuhan

3)

Terusan

13)

Kota besar

4)

Rawa

14)

Kota kecil

5)

Meander

15)

Ibu kota negara

6)

Jalan besar

16)

Bandar udara

7)

Jalan yang lebih kecil

17)

Candi

8)

Jalan setapak

18)

Daerah tambang

9)

Gunung

19)

Batas wilayah

10)

Jalan kereta api

Berikut akan dijelaskan beberapa contoh simbol pada peta.

1) Simbol luas (

area symbols

)

Simbol luas digunakan untuk mewakili unsur-unsur yang berbentuk luas/

bidang, seperti sawah, hutan, danau, dan rawa.

Contoh:

Sumber:

Ilmu Pengetahuan Populer

Gambar 1.3

Peta persebaran presipitasi (hujan, salju,atau es) di seluruh dunia

Sumber:

Dokumen Penerbit

Gambar 1.2

Beberapa simbol yang biasa digunakan dalam peta

Peta dan Pemetaan

7

2) Simbol garis

Simbol garis digunakan untuk mewakili unsur-unsur yang berbentuk garis,

seperti batas administrasi, garis pantai, jalan, dan sungai. Simbol garis adalah tanda

untuk memperlihatkan gejala-gejala yang ada, terutama yang bersifat kualitatif.

Penggambaran peta bersimbol garis biasanya menggunakan

isopleth

, yaitu

garis peta yangmenghubungkan daerah-daerah dengan pola distribusi yang sama.

Contoh:

Sumber:

Oxford Ensiklopedi Pelajar

Gambar 1.4

Peta sistem angin dan

tekanan udara dalam siklon di perairan

sebelah timur Amerika

a) Isobar

: garis pada peta yang

menghubungkan tempat-

tempat yang sama tekanan

udaranya pada waktu

tertentu.

b) Isohiet

:

garis pada peta yang meng-

hubungkan tempat-tempat

yang mempunyai jumlah

curah hujan yang sama dalam

satu periode.

c) Isoterm : garis pada peta yang

menghubungkan tempat-

tempat yang mempunyai

temperatur rata-rata yang

sama pada periode tertentu.

d) Isohips (garis kontur) :

garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat

yang sama tinggi di atas permukaan laut.

3) Simbol titik

Simbol titik digunakan untuk menggambarkan persebaran gejala-gejala di

permukaan bumi. Simbol titik ada dua, yaitu simbol titik kualitatif dan simbol titik

kuantitatif.

Simbol titik kualitatif digunakan untuk mewakili suatu kenampakan (alam

atau buatan) di dalam peta, sedangkan simbol titik kuantitatif digunakan untuk

menunjukkan suatu besaran atau nilai yang dimiliki oleh suatu objek penelitian.

Besar atau kecilnya simbol titik dipengaruhi oleh nilai atau banyaknya besaran yang

diwakili.

8

Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

Contoh:

2. Proyeksi peta

Proyeksi peta adalah cara untuk menggambarkan bentuk permukaan bumi dari bidang

lengkung ke bidang datar. Sistem proyeksi inilah yang merupakan kegiatan memindahkan

ruang muka bumi ke bidang datar atau memindahkan dari bentuk bola (globe) ke bidang

datar (peta).

Adapun syarat-syarat suatu peta yang benar adalah

a

. bentuk daerah yang digambar pada peta harus sama dengan yang di lapangan (

conform

),

b. jarak yang dibuat di peta harus sebanding dengan jarak yang sebenarnya di lapangan

(

equidistance

),

c. luas daerah yang digambar di peta harus sama dengan luas sebenarnya di lapangan

(

equivalent

).

Ketiga syarat tersebut tidak dapat dipenuhi secara bersamaan, karena dalam proyeksi

peta harus mengorbankan syarat-syarat yang lain. Agar dapat menghasilkan peta yang

ideal, pembuat peta harus dapat memilih proyeksi peta yang sesuai.

Proyeksi peta dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu proyeksi silinder, proyeksi

zenital, dan proyeksi kerucut.

a. Proyeksi silinder

Proyeksi silinder (tabung) adalah proyeksi

peta yang diperoleh dengan cara mem-

proyeksikan permukaan globe pada silinder. Pada

proyeksi silinder, semua garis bujur tampak

sejajar dan tidak bersatu di kutub. Akibatnya,

wilayah-wilayah kutub tampak besar secara tidak

proporsional di peta.

Perkembangan dari proyeksi silinder adalah

proyeksi mercator

(dibuat oleh Vlanderen

Gerardus Mercator, 1569). Proyeksi mercator

Sumber:

Indonesia Indah: Seri Bangsa Indonesia I

Gambar 1.5

Peta persebaran penemuan kapak batu di Indonesia

Sumber:

Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya

Gambar 1.6

Proyeksi silinder

Peta dan Pemetaan

9

dapat dibayangkan seolah-olah kita mengiris

kulit bola bumi antara garis meridian dan

mengelupaskan irisan tersebut, lalu kedua garis

meridian tersebut direnggangkan di kutub

sehingga membentuk dua garis sejajar. Untuk

mengimbangi pelebaran ini, garis-garis lintang

pun dilebarkan sebanding dengan makin

jauhnya garis lintang tersebut dari ekuator.

b. Proyeksi zenital

Proyeksi zenital (

zenital azimutal

) adalah

proyeksi peta yang didapat dari memproyeksi-

kan globe pada bidang datar. Proyeksi ini paling

baik untuk menggambar daerah sekitar ekuator.

Proyeksi zenital dibagi menjadi tiga, yaitu

1)

proyeksi zenital yang menyinggung kutub,

2) proyeksi zenital yang menyinggung ekuator,

3) proyeksi zenital yang menyinggung antara kutub dan ekuator.

c. Proyeksi kerucut

Proyeksi kerucut adalah suatu proyeksi yang didapat dari memproyeksikan globe

pada sebuah kerucut. Garis lintang dan garis bujur diproyeksikan ke permukaan

kerucut tersebut. Apabila kerucut tersebut dibelah dan dibuka datar, akan diperoleh

peta yang paling persis pada wilayah tempat kerucut tadi menyentuh bola bumi.

Proyeksi ini sering digunakan untuk memproyeksikan wilayah garis lintang tengah,

misalnya wilayah Amerika Serikat.

Sumber:

Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya

Gambar 1.8

Proyeksi zenital menyinggung kutub

(i)

(ii)

(iii)

Sumber:

Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya

G

ambar 1.7

Proyeksi mercator

10

Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

Sumber:

Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya

Gambar 1.9

Proyeksi kerucut

(i)

(ii)

(iii)

Pada perjalanannya, proyeksi peta me-

ngalami perkembangan dan muncul sistem

proyeksi baru, misalnya, penggabungan

proyeksi kerucut dan proyeksi mercator; dan

proyeksi robinson.

Peta di samping adalah gabungan antara

proyeksi kerucut dan proyeksi mercator yang

diperkenalkan oleh Dr. Paul Goode pada tahun

1923.

Pada tahun 1988, Amerika Serikat memutuskan

bahwa untuk kebanyakan penggunaan, mereka

memilih peta yang dibuat berdasarkan proyeksi

robinson. Peta jenis ini merupakan penyempurnaan

dari proyeksi mercator.

3. Memperbesar dan memperkecil peta

Memperbesar peta adalah kegiatan mengubah

ukuran peta menjadi lebih besar daripada ukuran semula. Sebaliknya, memperkecil peta

adalah kegiatan mengubah ukuran peta menjadi lebih kecil daripada ukuran semula.

Mengubah ukuran peta dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, memperbesar

dan memperkecil petak/dam pada peta, mengolah skala menggunakan fotokopi, dan

menggunakan pantograf.

Contoh:

Peta berskala 1 : 50.000 diubah menjadi 1 : 100.000. Jika jarak petaknya p cm, maka

peta tersebut mengalami pengecilan menjadi

50.000

100.000

x p cm = 0,5 cm.

– Peta berskala 1 : 100.000 diubah menjadi 1 : 50.000. Jika jarak petaknya y cm, maka

peta tersebut mengalami pembesaran menjadi

100.000

50.000

x y cm = 2 cm.

Kesimpulan:

Semakin besar angka pembagiannya, semakin kecil skala peta tersebut,

begitu sebaliknya.

Sumber:

Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya

Gambar 1.10

Gabungan proyeksi kerucut

dan proyeksi mercator

Sumber:

Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan

Permukaannya

Gambar 1.11

Proyeksi robinson

Peta dan Pemetaan

11

Tugas

Amati peta Provinsi Jawa Barat dengan skala 1 : 1.000.000. Berdasarkan skala

tersebut, buatlah peta kota Jakarta dengan perbesaran lima kali. Cantumkan inset

peta Provinsi Jawa Barat dengan skala semula.

C

Peta untuk Lokasi Industri dan Pertanian

Ditinjau dari isinya, peta dapat menyajikan bentang alam atau unsur alam dan bentang

budaya atau unsur buatan manusia di atas permukaan bumi. Oleh karena itu, peta dapat

digunakan di berbagai keperluan. Beberapa manfaat peta, antara lain, menunjukkan letak/

posisi tempat di permukaan bumi; menunjukkan luas daerah dan jarak antardaerah di

permukaan bumi; memperlihatkan bentuk-bentuk dan persebaran berbagai gejala di permukaan

bumi; mengumpulkan, menyeleksi, dan menyajikan data-data suatu daerah (dilengkapi

simbol-simbol peta); memperlihatkan kondisi fisik dan nonfisik suatu daerah di permukaan

bumi.

Berikut contoh peta lokasi industri dan peta hasil bumi di Indonesia.

Sumber:

Atlas IPS

Gambar 1.12

Peta industri Indonesia

12

Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

Sumber:

Atlas IPS

Gambar 1.13

Peta hasil bumi dan laut di Indonesia

Tugas

1. Perhatikan peta industri, kemudian carilah daerah lokasi industri yang tersebar

di setiap pulau di Indonesia!

2. Klasifikasikan hasil bumi yang tersebar di peta Indonesia menurut bahan

pangan, sandang, dan bahan baku industri!

3. Carilah lokasi hasil bumi di setiap pulau di Indonesia!

4. Kerjakan dengan kelompok Anda!

Peta dan Pemetaan

13

Rangkuman

1. Fungsi peta:

a. menyajikan bentuk, ukuran, dan lokasi/letak suatu daerah terhadap daerah lain di

permukaan bumi ke dalam bidang datar;

b. sebagai sumber data yang dapat memberikan data tentang potensi suatu daerah;

c. sebagai alat bantu analisis;

d. sebagai alat penyimpan informasi dan alat penyajian hasil analisis;

e. sebagai suatu hasil karya seni.

2. Jenis peta berdasarkan skalanya terbagi menjadi lima, yaitu

a. peta kadaster (skala 1 : 100 – 1 : 5.000),

b. peta skala besar (skala 1 : 5.000 – 1 : 250.000),

c. peta skala sedang (skala 1 : 250.000 – 1 : 500.000),

d. peta skala kecil (skala 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000),

e. peta skala geografis (skala kurang dari 1 : 1.000.000).

3. Komponen peta:

a. judul peta

g. orientasi arah (mata angin)

b. sumber peta

h. warna peta

c. tahun peta

i.

lettering

d. skala peta

j. simbol peta

e. garis astronomis

k. legenda peta

f. garis tepi peta

4. Klasifikasi peta:

a. peta dasar (peta umum)

b. peta tematik (peta khusus)

5. Proyeksi peta:

a. proyeksi silinder (tabung)

b. proyeksi zenital (

zenital azimutal

)

c. proyeksi kerucut

14

Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

Evaluasi

I. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!

1. Peta yang berskala 1 : 100 sampai 1 : 5.000 disebut peta ....

a

. skala kecil

b. kadaster

c. skala sedang

d. skala besar

e. geografi

2. Peta yang menggambarkan tinggi rendahnya permukaan bumi disebut peta ....

a. kontur

b. arkeologi

c. geologi

d. geomorfologi

e. isohiet

3. Apabila di dalam peta ada tulisan miring searah dengan aliran sungai, itu adalah

salah satu komponen dari peta yang disebut ....

a. simbol peta

b. simbol orientasi

c. lettering

d. simbol sungai

e. arah sungai

4. Satelit juga berguna dalam pemetaan tematik, pernyataan tersebut adalah manfaat

data satelit dalam bidang ....

a. oseanografi

b. geografi

c. geologi

d. pertanian

e. arkeologi

5. Peta berskala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 disebut peta yang berskala ....

a. kadaster

b. besar

c. sedang

d. kecil

e. geografi

Peta dan Pemetaan

15

6. Peta yang menggambarkan banyaknya curah hujan di suatu daerah disebut peta ....

a. geologi

b. geomorfologi

c. irigasi

d. hidrologi

e. isohiet

7. Kenampakan yang berbeda pada tanah dapat dilacak dari foto satelit. Pernyataan

tersebut adalah manfaat data satelit di bidang ....

a. geologi

b. geografi

c. pertanian

d. arkeologi

e. oseanografi

8. Peta yang berskala 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000 disebut peta yang berskala ....

a. kadaster

b. besar

c. sedang

d. kecil

e. geografis

9. Peta yang menggambarkan struktur batuan disebut peta ....

a. geografi

b. geologi

c. arkeologi

d. geomorfologi

e. tanah

10. Air yang tenang dalam foto udara dicirikan dengan tekstur ....

a. kasar

b. halus

c. gelap

d. cerah

e. datar

II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!

1. Gambaran permukaan bumi baik keseluruhan atau sebagian yang diperkecil dengan

menggunakan skala disebut ....

2

. Peta yang berskala 1 : 100 sampai 1 : 5.000 disebut ....

3. Peta yang menggambarkan kenampakan tertentu di permukaan bumi disebut

peta ....

16

Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII

4. Garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian daerah

yang sama disebut ....

5. Peta yang berskala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000 disebut peta ....

III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!

1. Sebutkan fungsi peta!

2

. Peta dapat diklasifikasikan menjadi dua, sebut dan jelaskan!

3. Bagaimana suatu peta dapat dikatakan benar?

4. Sebutkan peta berdasarkan proyeksinya dan bedakan!

5. Bagaimana proses memperbesar dan memperkecil peta?

Anda telah mempelajari peta dan pemetaan. Sudahkah Anda paham? Apabila ada yang kurang

jelas, bertanyalah kepada guru atau pelajari sekali lagi bab ini. Jika sudah jelas, lanjutkan pada

bab berikutnya.