Halaman
3
Harga Eceran Tertinggi (HET) Rp8.319,-
ISBN 978-979-068-784-4 (no jld lengkap)
ISBN 978-979-068-787-5
i
Nuansa Geografi
Untuk SMA/MA Kelas XII
Penulis
:
Saptanti Rahayu
Eny Wiji Lestari
Maryadi
Editor
:
Dra. Sri Milangsih
Setting & layout
:
Heni Astuti
Desain sampul
:
Muhammad Ikhsan
Desain Isi
:
Deni S.
Mulyanto
Ukuran
:
17,6 x 25 cm
910.7
SAP
SAPTANTI Rahayu
n
Nuansa Geografi 3 : untuk SMA / MA Kelas XII / penulis, Saptanti
Rahayu, Eny Wiji Lestari, Maryadi ; editor, Sri Milangsih. — Jakarta
:
Pusat Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional, 2009.
.
vi, 146 hlm, : ilus. ; 25 cm.
Bibliografi : hlm.141-142
Indeks
ISBN 978-979-068-784-4 (no jld lengkap)
ISBN 978-979-068-787-5
1. Geografi-Studi dan Pengajaran I. Judul II. Eny Wiji Lestari
III. Maryadi IV. Sri Milangsih
Hak Cipta Pada Departemen Pendidikan Nasional
Dilindungi oleh Undang-undang
Diterbitkan oleh Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Tahun 2009
Diperbanyak oleh ....
Hak Cipta Buku ini telah dibeli oleh Departemen Pendidikan Nasional
Dari Penerbit PT. WIDYA DUTA GRAFIKA
iii
Sambutan
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT, berkat rahmat dan karunia-Nya,
Pemerintah, dalam hal ini, Departemen Pendidikan Nasional, pada tahun 2009, telah
membeli hak cipta buku teks pelajaran ini dari penulis/penerbit untuk disebarluaskan
kepada masyarakat melalui situs internet (
website
) Jaringan Pendidikan Nasional.
Buku teks pelajaran ini telah dinilai oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan
telah ditetapkan sebagai buku teks pelajaran yang memenuhi syarat kelayakan untuk
digunakan dalam proses pembelajaran melalui Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 Tahun 2007 tanggal 25 Juni 2007.
Kami menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada para
penulis/penerbit yang telah berkenan mengalihkan hak cipta karyanya kepada Depar-
temen Pendidikan Nasional untuk digunakan secara luas oleh para siswa dan guru di
seluruh Indonesia.
Buku-buku teks pelajaran yang telah dialihkan hak ciptanya kepada Departemen
Pendidikan Nasional ini, dapat diunduh (
down load
), digandakan, dicetak, dialihme-
diakan, atau difotokopi oleh masyarakat. Namun, untuk penggandaan yang bersifat
komersial harga penjualannya harus memenuhi ketentuan yang ditetapkan oleh
Pemerintah. Diharapkan bahwa buku teks pelajaran ini akan lebih mudah diakses
sehingga siswa dan guru di seluruh Indonesia maupun sekolah Indonesia yang
berada di luar negeri dapat memanfaatkan sumber belajar ini.
Kami berharap, semua pihak dapat mendukung kebijakan ini. Kepada para siswa
kami ucapkan selamat belajar dan manfaatkanlah buku ini sebaik-baiknya. Kami
menyadari bahwa buku ini masih perlu ditingkatkan mutunya. Oleh karena itu, saran
dan kritik sangat kami harapkan.
Jakarta, Juni 2009
Kepala Pusat Perbukuan
iv
Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII
Pengantar
Serangkaian peristiwa telah dialami oleh alam dan semua makhluk yang ada di bumi.
Mulai dari konflik antarsuku, kerusuhan, dan bencana alam yang terus-menerus terjadi.
Misalnya, banjir, tanah longsor, angin ribut, kebakaran hutan, gunung meletus, dan gempa
bumi, serta pergantian musim yang tidak berjalan dengan semestinya. Hal tersebut
mengakibatkan para petani menjadi bingung. Kapan mulai tanam dan kapan lagi mulai musim
panen, sedangkan air hujan tidak kunjung datang. Apa tindakan yang harus kita lakukan untuk
mengatasi peristiwa alam ini?
Dengan niat dan semangat yang tinggi untuk membaca buku ini, terbukalah mata dan
pikiran untuk dapat berdamai dengan alam dan lingkungan di mana kita berada. Kita sebagai
sumber daya manusia yang berdaya kreativitas tinggi akan mampu menyatu dengan
ketersediaan sumber daya alam yang berlimpah-ruah adanya.
Penyajian materi di dalam buku ini diupayakan sesederhana dan seefektif mungkin tanpa
melupakan tujuan membina berpikir analitis dan konstruktif siswa. Untuk mengetahui
pemahaman siswa atas materi yang telah dipelajari, dalam buku ini diberikan tugas-tugas
bukan hanya di akhir bab, tetapi juga di setiap subpokok bahasan. Tugas-tugas tersebut, antara
lain, berbentuk pertanyaan, diskusi, dan tugas-tugas lain yang dilakukan di dalam maupun di
luar kelas.
Semoga buku ini bermanfaat bagi siswa.
Surakarta, Mei 2007
Penulis
v
Sambutan
......................................................................................
iii
Pengantar
......................................................................................
iv
Daftar Isi
......................................................................................
v
Bab
1
Peta dan Pemetaan
A. Peta ......................................................................................................
2
B. Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan ........................................................
4
C. Peta untuk Lokasi Industri dan Pertanian ............................................
11
Rangkuman ..............................................................................................
13
Evaluasi ....................................................................................................
14
Bab
2
Pengindraan Jauh dan SIG
A. Pengindraan Jauh ................................................................................
18
A. Konsep Dasar SIG (Sistem Informasi Geografi) .................................
26
B. Penyajian Data Sistem Informasi Geografi .........................................
33
C. Penerapan Sistem Informasi Geografi dalam Kajian Geografi ...........
34
D. Peranan SIG dalam Pembangunan Data Wilayah ...............................
35
Rangkuman ..............................................................................................
36
Evaluasi ....................................................................................................
38
Bab
3
Pola Keruangan Desa dan Kota
A. Potensi Desa dan Kaitannya dengan Perkembangan Desa dan Kota ..
44
B. Struktur Ruang Desa dan Kota ............................................................
48
Daftar Isi
vi
Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII
C. Interaksi Wilayah Desa dan Kota ....................................................
64
D. Konflik Pemanfaatan Lahan Permukiman pada Suatu Wilayah ...
73
E. Dampak Pertumbuhan Permukiman terhadap Kualitas Lingkungan
74
Rangkuman
.............................................................................................
76
Evaluasi
...................................................................................................
77
Latihan Ulangan Harian 1
...........................................................
81
Bab 4
Konsep Wilayah dan Pusat Pertumbuhan
A.
Wilayah Formal dan Fungsional ...............................................................
86
B. Perwilayahan Berdasarkan Fenomena Geografis di Lingkungan
Setempat ..............................................................................................
87
C. Identifikasi Pusat-Pusat Pertumbuhan .................................................
96
D. Menentukan Batas Wilayah Pertumbuhan ..........................................
98
Rangkuman ..............................................................................................
100
Evaluasi ....................................................................................................
102
Bab 5
Pola Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang
A.
Karakteristik Negara Maju dan Negara Berkembang
...............................
107
B. Deskripsi Wilayah Negara Maju dan Negara Berkembang ................
108
C. Modal Pengembangan Wilayah di Negara Maju dan di Negara
Berkembang ........................................................................................
113
D. Usaha-Usaha Pengembangan Wilayah di Indonesia ...........................
125
Rangkuman ..............................................................................................
128
Evaluasi ....................................................................................................
129
Latihan Ulangan Harian 2
...........................................................
133
Glosarium
......................................................................................
139
Daftar Pustaka
..............................................................................
141
Indeks Subjek dan Indeks Pengarang
........................................
143
Kunci Jawaban Soal Terpilih
......................................................
145
Daftar Isi
Peta dan Pemetaan
Bab
1
Tujuan Pembelajaran
1. Siswa mampu mendeskripsikan prinsip-prinsip dasar peta dan
pemetaan.
2. Siswa mampu mempraktikkan keterampilan dasar peta dan
pemetaan.
3. Siswa mampu menganalisis lokasi industri dan pertanian dengan
pemanfaatan peta.
Manfaat Pembelajaran
1. Siswa mendapatkan informasi tentang keadaan suatu
daerah melalui peta.
2. Siswa dapat menyampaikan informasi tentang keadaan
geografi suatu daerah melalui peta.
Sumber:
Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Kata Kunci
Kata Kunci
Kata Kunci
Kata Kunci
Kata Kunci
PETA – PEMETAAN
2
Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII
Luasnya permukaan bumi dan fenomena alam yang sangat beragam menyulitkan kita
mendapatkan informasi yang lengkap dan akurat dalam waktu singkat. Untuk memenuhi
kebutuhan ini, sarana yang paling tepat digunakan adalah melalui sistem perpetaan.
A
Peta
Peta adalah gambaran keadaan permukaan bumi, baik keseluruhan atau sebagian yang
diperkecil dan ditampilkan pada bidang datar dengan menggunakan perbandingan (skala)
tertentu.
1. Fungsi peta
Peta sangat bermanfaat untuk menunjukkan atau menggambarkan:
a
. arah dan jarak di bumi,
b. lokasi suatu tempat,
c. ketinggian suatu tempat,
d. luas dan bentuk wilayah,
e. perubahan sifat alami dan nonalami.
Jadi, peta dapat berfungsi:
a. memperlihatkan/menyajikan bentuk, ukuran, dan lokasi/letak suatu daerah terhadap
daerah lain yang berada di permukaan bumi ke dalam bidang datar;
b. menyajikan data tentang potensi yang dimiliki suatu daerah (sebagai sumber data);
Peta Konsep
Peta
Jenis
Fungsi
Klasifikasi
Prinsip
dasar
Tematik
Umum
Proyeksi
Komponen
Skala
Lokasi industri
dan pertanian
Citra pengindraan
jauh
Peta dan Pemetaan
3
c. sebagai alat bantu dalam analisis;
d. sebagai tempat menyimpan informasi dan alat penyajian hasil analisis;
e. sebagai suatu hasil karya seni.
2. Jenis peta
Berdasarkan skalanya, jenis peta dibedakan menjadi lima macam.
a
. Skala 1 : 100 sampai 1 : 5.000 disebut
peta kadaster
. Peta ini berguna untuk
menggambarkan peta tanah dalam sertifikat hak milik tanah (bahasa Jawa:
pikukuh
).
b. Skala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000 disebut
peta skala besar
. Peta ini digunakan untuk
menggambarkan wilayah yang sempit, misalnya peta kota.
c. Skala 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000 disebut
peta skala sedang
. Peta ini digunakan
untuk menggambarkan daerah yang agak luas, misalnya peta provinsi.
d. Skala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 disebut
peta skala kecil
. Peta ini digunakan
untuk menggambarkan wilayah yang cukup luas, misalnya menggambarkan suatu
negara.
e. Skala kurang dari 1 : 1.000.000 disebut
peta skala geografi
. Peta ini digunakan untuk
menggambar benua atau dunia.
3. Klasifikasi peta
Peta dapat diklasifikasikan menjadi dua, yaitu peta dasar dan peta tematik.
a. Peta dasar
Peta dasar
adalah peta yang digunakan sebagai dasar untuk pembuatan peta
berikutnya. Peta dasar yang digunakan ialah peta topografi yang menggambarkan
keadaan bentuk muka bumi (bentang alam). Peta ini disebut juga peta umum, yaitu peta
yang menggambarkan seluruh kenampakan yang ada di suatu daerah, misalnya sungai,
sawah, pemukiman, jalan raya, dan jalan kereta api.
b. Peta tematik atau peta khusus
Peta tematik
adalah peta yang menggambarkan kenampakan tertentu di permukaan
bumi. Berikut beberapa contoh peta tematik.
1)
Peta kepadatan penduduk: peta yang memperlihatkan perbandingan jumlah
penduduk di suatu wilayah.
2) Peta lokasi: peta yang menggambarkan letak suatu tempat.
3) Peta tanah: peta yang menggambarkan jenis tanah pada daerah tertentu.
4) Peta irigasi: peta yang menggambarkan tentang aliran sungai, waduk, saluran
irigasi, bendungan, dan sebagainya.
5) Peta arkeologi: peta yang menggambarkan persebaran benda-benda purbakala.
6) Peta kriminalitas: peta yang menggambarkan persebaran tingkat maupun jenis
kejahatan di suatu daerah.
7) Peta geologi: peta yang menggambarkan struktur dan jenis batuan pada suatu
wilayah.
4
Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII
8) Peta transportasi: peta yang menggambarkan jalur-jalur lalu lintas, baik di darat,
di air, maupun di udara.
9) Peta air tanah: peta yang menggambarkan lokasi sebaran air tanah di suatu daerah.
10) Peta isohiet: peta yang menggambarkan banyaknya curah hujan di suatu daerah.
Tugas
Carilah contoh jenis-jenis peta berikut masing-masing satu!
a. peta kadaster,
b. peta skala kecil,
c. peta skala sedang,
d. peta skala besar,
e. peta skala geografis.
B
Prinsip Dasar Peta dan Pemetaan
1. Komponen peta
Berikut akan dijelaskan beberapa komponen peta.
a. Judul peta
Peta harus ada judulnya. Judul peta dapat diletakkan di sembarang tempat asal
tidak mengganggu peta utama.
b. Sumber peta
Suatu peta harus mencantumkan sumber peta supaya pembaca tahu dan dapat
menelusuri peta dasarnya (apabila diperlukan).
c. Skala peta
Skala peta merupakan perbandingan antara jarak di peta dan jarak sesungguhnya.
Skala peta perlu ditulis supaya pembaca tahu ukuran atau jarak sebenarnya di lapangan.
Penulisan skala dapat berbentuk angka (numerik) dan garis (grafis).
d. Garis astronomis
Garis astronomis baik bujur maupun lintangnya harus ada karena berfungsi untuk
menentukan letak absolut suatu tempat. Garis ini cukup berupa titik pada garis tepi
yang berupa derajat, menit, dan detik.
Peta dan Pemetaan
5
e. Tahun pembuatan
Peta harus mencantumkan tahun pembuat-
annya. Hal ini bertujuan untuk menjaga validitas
peta sehingga peta dapat selalu diperbarui secara
periodik. Contoh peta yang selalu diperbarui
secara periodik adalah peta jaringan jalan, peta
penggunaan lahan, peta kepadatan penduduk,
dan peta tematik lain yang berhubungan dengan
penduduk atau aktivitas manusia. Contoh peta
yang jarang diperbarui adalah peta jenis tanah,
peta geologi, peta kontur, dan peta tematik lain
yang menunjukkan gejala alam.
f. Garis tepi peta
Garis tepi pada peta berfungsi sebagai
pembatas area gambar pada peta. Garis tepi peta
sebaiknya dibuat rangkap.
g. Mata angin
Mata angin harus dicantumkan untuk
menunjukkan orientasi arah utara, selatan, barat, dan timur.
h. Lettering
Maksud dari
lettering
adalah angka atau tulisan. Tulisan yang terdapat pada peta
ditulis dengan huruf cetak, bentuk dan besar kecilnya huruf disesuaikan dengan peta.
Misalnya, nama sungai ditulis miring searah dengan aliran sungai, judul peta ditulis
dengan huruf besar dan tegak, nama kota ditulis dengan huruf cetak tegak namun lebih
kecil dibandingkan dengan judul peta, dan legenda ditulis dengan huruf cetak kecil.
i. Warna peta
Warna sangat penting untuk menunjukkan objek tertentu. Misalnya, laut dalam
berwarna biru tua, laut dangkal berwarna biru muda, dataran rendah berwarna hijau,
dataran tinggi berwarna kuning, gunung dan pegunungan berwarna cokelat.
j. Simbol peta
Simbol adalah salah satu alat untuk menyampaikan informasi dalam peta.
Berdasarkan bentuknya, simbol dibedakan menjadi simbol titik (
point symbols
),
simbol garis (
line symbols
), dan simbol luas/area (
area symbols
). Studi tentang simbol
(suatu penyajian dengan menggunakan gambar dan grafis) serta hubungannya dengan
unsur yang diwakilinya dinamakan
semiology
.
Keterangan
1. Judul peta tematik
6. Pe
nyusun/penerbit
2. Daerah yang dicakup
7. Pembuat/penerbit
3. Skala angka dan grafis
8. Sumber data
4. Orientasi utara
9. Garis lintang dan bujur
5. Legenda
Sumber:
Dokumen Penerbit
Gambar 1.1
Komponen peta
6
Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII
Contoh-contoh simbol:
1)
Sungai besar
11)
Gunung api
2)
Sungai yang lebih kecil
12)
Pelabuhan
3)
Terusan
13)
Kota besar
4)
Rawa
14)
Kota kecil
5)
Meander
15)
Ibu kota negara
6)
Jalan besar
16)
Bandar udara
7)
Jalan yang lebih kecil
17)
Candi
8)
Jalan setapak
18)
Daerah tambang
9)
Gunung
19)
Batas wilayah
10)
Jalan kereta api
Berikut akan dijelaskan beberapa contoh simbol pada peta.
1) Simbol luas (
area symbols
)
Simbol luas digunakan untuk mewakili unsur-unsur yang berbentuk luas/
bidang, seperti sawah, hutan, danau, dan rawa.
Contoh:
Sumber:
Ilmu Pengetahuan Populer
Gambar 1.3
Peta persebaran presipitasi (hujan, salju,atau es) di seluruh dunia
Sumber:
Dokumen Penerbit
Gambar 1.2
Beberapa simbol yang biasa digunakan dalam peta
Peta dan Pemetaan
7
2) Simbol garis
Simbol garis digunakan untuk mewakili unsur-unsur yang berbentuk garis,
seperti batas administrasi, garis pantai, jalan, dan sungai. Simbol garis adalah tanda
untuk memperlihatkan gejala-gejala yang ada, terutama yang bersifat kualitatif.
Penggambaran peta bersimbol garis biasanya menggunakan
isopleth
, yaitu
garis peta yangmenghubungkan daerah-daerah dengan pola distribusi yang sama.
Contoh:
Sumber:
Oxford Ensiklopedi Pelajar
Gambar 1.4
Peta sistem angin dan
tekanan udara dalam siklon di perairan
sebelah timur Amerika
a) Isobar
: garis pada peta yang
menghubungkan tempat-
tempat yang sama tekanan
udaranya pada waktu
tertentu.
b) Isohiet
:
garis pada peta yang meng-
hubungkan tempat-tempat
yang mempunyai jumlah
curah hujan yang sama dalam
satu periode.
c) Isoterm : garis pada peta yang
menghubungkan tempat-
tempat yang mempunyai
temperatur rata-rata yang
sama pada periode tertentu.
d) Isohips (garis kontur) :
garis pada peta yang menghubungkan tempat-tempat
yang sama tinggi di atas permukaan laut.
3) Simbol titik
Simbol titik digunakan untuk menggambarkan persebaran gejala-gejala di
permukaan bumi. Simbol titik ada dua, yaitu simbol titik kualitatif dan simbol titik
kuantitatif.
Simbol titik kualitatif digunakan untuk mewakili suatu kenampakan (alam
atau buatan) di dalam peta, sedangkan simbol titik kuantitatif digunakan untuk
menunjukkan suatu besaran atau nilai yang dimiliki oleh suatu objek penelitian.
Besar atau kecilnya simbol titik dipengaruhi oleh nilai atau banyaknya besaran yang
diwakili.
8
Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII
Contoh:
2. Proyeksi peta
Proyeksi peta adalah cara untuk menggambarkan bentuk permukaan bumi dari bidang
lengkung ke bidang datar. Sistem proyeksi inilah yang merupakan kegiatan memindahkan
ruang muka bumi ke bidang datar atau memindahkan dari bentuk bola (globe) ke bidang
datar (peta).
Adapun syarat-syarat suatu peta yang benar adalah
a
. bentuk daerah yang digambar pada peta harus sama dengan yang di lapangan (
conform
),
b. jarak yang dibuat di peta harus sebanding dengan jarak yang sebenarnya di lapangan
(
equidistance
),
c. luas daerah yang digambar di peta harus sama dengan luas sebenarnya di lapangan
(
equivalent
).
Ketiga syarat tersebut tidak dapat dipenuhi secara bersamaan, karena dalam proyeksi
peta harus mengorbankan syarat-syarat yang lain. Agar dapat menghasilkan peta yang
ideal, pembuat peta harus dapat memilih proyeksi peta yang sesuai.
Proyeksi peta dibedakan menjadi tiga golongan, yaitu proyeksi silinder, proyeksi
zenital, dan proyeksi kerucut.
a. Proyeksi silinder
Proyeksi silinder (tabung) adalah proyeksi
peta yang diperoleh dengan cara mem-
proyeksikan permukaan globe pada silinder. Pada
proyeksi silinder, semua garis bujur tampak
sejajar dan tidak bersatu di kutub. Akibatnya,
wilayah-wilayah kutub tampak besar secara tidak
proporsional di peta.
Perkembangan dari proyeksi silinder adalah
proyeksi mercator
(dibuat oleh Vlanderen
Gerardus Mercator, 1569). Proyeksi mercator
Sumber:
Indonesia Indah: Seri Bangsa Indonesia I
Gambar 1.5
Peta persebaran penemuan kapak batu di Indonesia
Sumber:
Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.6
Proyeksi silinder
Peta dan Pemetaan
9
dapat dibayangkan seolah-olah kita mengiris
kulit bola bumi antara garis meridian dan
mengelupaskan irisan tersebut, lalu kedua garis
meridian tersebut direnggangkan di kutub
sehingga membentuk dua garis sejajar. Untuk
mengimbangi pelebaran ini, garis-garis lintang
pun dilebarkan sebanding dengan makin
jauhnya garis lintang tersebut dari ekuator.
b. Proyeksi zenital
Proyeksi zenital (
zenital azimutal
) adalah
proyeksi peta yang didapat dari memproyeksi-
kan globe pada bidang datar. Proyeksi ini paling
baik untuk menggambar daerah sekitar ekuator.
Proyeksi zenital dibagi menjadi tiga, yaitu
1)
proyeksi zenital yang menyinggung kutub,
2) proyeksi zenital yang menyinggung ekuator,
3) proyeksi zenital yang menyinggung antara kutub dan ekuator.
c. Proyeksi kerucut
Proyeksi kerucut adalah suatu proyeksi yang didapat dari memproyeksikan globe
pada sebuah kerucut. Garis lintang dan garis bujur diproyeksikan ke permukaan
kerucut tersebut. Apabila kerucut tersebut dibelah dan dibuka datar, akan diperoleh
peta yang paling persis pada wilayah tempat kerucut tadi menyentuh bola bumi.
Proyeksi ini sering digunakan untuk memproyeksikan wilayah garis lintang tengah,
misalnya wilayah Amerika Serikat.
Sumber:
Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.8
Proyeksi zenital menyinggung kutub
(i)
(ii)
(iii)
Sumber:
Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
G
ambar 1.7
Proyeksi mercator
10
Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII
Sumber:
Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.9
Proyeksi kerucut
(i)
(ii)
(iii)
Pada perjalanannya, proyeksi peta me-
ngalami perkembangan dan muncul sistem
proyeksi baru, misalnya, penggabungan
proyeksi kerucut dan proyeksi mercator; dan
proyeksi robinson.
Peta di samping adalah gabungan antara
proyeksi kerucut dan proyeksi mercator yang
diperkenalkan oleh Dr. Paul Goode pada tahun
1923.
Pada tahun 1988, Amerika Serikat memutuskan
bahwa untuk kebanyakan penggunaan, mereka
memilih peta yang dibuat berdasarkan proyeksi
robinson. Peta jenis ini merupakan penyempurnaan
dari proyeksi mercator.
3. Memperbesar dan memperkecil peta
Memperbesar peta adalah kegiatan mengubah
ukuran peta menjadi lebih besar daripada ukuran semula. Sebaliknya, memperkecil peta
adalah kegiatan mengubah ukuran peta menjadi lebih kecil daripada ukuran semula.
Mengubah ukuran peta dapat dilakukan dengan berbagai cara, misalnya, memperbesar
dan memperkecil petak/dam pada peta, mengolah skala menggunakan fotokopi, dan
menggunakan pantograf.
Contoh:
–
Peta berskala 1 : 50.000 diubah menjadi 1 : 100.000. Jika jarak petaknya p cm, maka
peta tersebut mengalami pengecilan menjadi
50.000
100.000
x p cm = 0,5 cm.
– Peta berskala 1 : 100.000 diubah menjadi 1 : 50.000. Jika jarak petaknya y cm, maka
peta tersebut mengalami pembesaran menjadi
100.000
50.000
x y cm = 2 cm.
Kesimpulan:
Semakin besar angka pembagiannya, semakin kecil skala peta tersebut,
begitu sebaliknya.
Sumber:
Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan Permukaannya
Gambar 1.10
Gabungan proyeksi kerucut
dan proyeksi mercator
Sumber:
Hamparan Dunia Ilmu: Seri Bumi dan
Permukaannya
Gambar 1.11
Proyeksi robinson
Peta dan Pemetaan
11
Tugas
Amati peta Provinsi Jawa Barat dengan skala 1 : 1.000.000. Berdasarkan skala
tersebut, buatlah peta kota Jakarta dengan perbesaran lima kali. Cantumkan inset
peta Provinsi Jawa Barat dengan skala semula.
C
Peta untuk Lokasi Industri dan Pertanian
Ditinjau dari isinya, peta dapat menyajikan bentang alam atau unsur alam dan bentang
budaya atau unsur buatan manusia di atas permukaan bumi. Oleh karena itu, peta dapat
digunakan di berbagai keperluan. Beberapa manfaat peta, antara lain, menunjukkan letak/
posisi tempat di permukaan bumi; menunjukkan luas daerah dan jarak antardaerah di
permukaan bumi; memperlihatkan bentuk-bentuk dan persebaran berbagai gejala di permukaan
bumi; mengumpulkan, menyeleksi, dan menyajikan data-data suatu daerah (dilengkapi
simbol-simbol peta); memperlihatkan kondisi fisik dan nonfisik suatu daerah di permukaan
bumi.
Berikut contoh peta lokasi industri dan peta hasil bumi di Indonesia.
Sumber:
Atlas IPS
Gambar 1.12
Peta industri Indonesia
12
Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII
Sumber:
Atlas IPS
Gambar 1.13
Peta hasil bumi dan laut di Indonesia
Tugas
1. Perhatikan peta industri, kemudian carilah daerah lokasi industri yang tersebar
di setiap pulau di Indonesia!
2. Klasifikasikan hasil bumi yang tersebar di peta Indonesia menurut bahan
pangan, sandang, dan bahan baku industri!
3. Carilah lokasi hasil bumi di setiap pulau di Indonesia!
4. Kerjakan dengan kelompok Anda!
Peta dan Pemetaan
13
Rangkuman
1. Fungsi peta:
a. menyajikan bentuk, ukuran, dan lokasi/letak suatu daerah terhadap daerah lain di
permukaan bumi ke dalam bidang datar;
b. sebagai sumber data yang dapat memberikan data tentang potensi suatu daerah;
c. sebagai alat bantu analisis;
d. sebagai alat penyimpan informasi dan alat penyajian hasil analisis;
e. sebagai suatu hasil karya seni.
2. Jenis peta berdasarkan skalanya terbagi menjadi lima, yaitu
a. peta kadaster (skala 1 : 100 – 1 : 5.000),
b. peta skala besar (skala 1 : 5.000 – 1 : 250.000),
c. peta skala sedang (skala 1 : 250.000 – 1 : 500.000),
d. peta skala kecil (skala 1 : 500.000 – 1 : 1.000.000),
e. peta skala geografis (skala kurang dari 1 : 1.000.000).
3. Komponen peta:
a. judul peta
g. orientasi arah (mata angin)
b. sumber peta
h. warna peta
c. tahun peta
i.
lettering
d. skala peta
j. simbol peta
e. garis astronomis
k. legenda peta
f. garis tepi peta
4. Klasifikasi peta:
a. peta dasar (peta umum)
b. peta tematik (peta khusus)
5. Proyeksi peta:
a. proyeksi silinder (tabung)
b. proyeksi zenital (
zenital azimutal
)
c. proyeksi kerucut
14
Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII
Evaluasi
I. Berilah tanda silang (X) huruf a, b, c, d, atau e di depan jawaban yang benar!
1. Peta yang berskala 1 : 100 sampai 1 : 5.000 disebut peta ....
a
. skala kecil
b. kadaster
c. skala sedang
d. skala besar
e. geografi
2. Peta yang menggambarkan tinggi rendahnya permukaan bumi disebut peta ....
a. kontur
b. arkeologi
c. geologi
d. geomorfologi
e. isohiet
3. Apabila di dalam peta ada tulisan miring searah dengan aliran sungai, itu adalah
salah satu komponen dari peta yang disebut ....
a. simbol peta
b. simbol orientasi
c. lettering
d. simbol sungai
e. arah sungai
4. Satelit juga berguna dalam pemetaan tematik, pernyataan tersebut adalah manfaat
data satelit dalam bidang ....
a. oseanografi
b. geografi
c. geologi
d. pertanian
e. arkeologi
5. Peta berskala 1 : 500.000 sampai 1 : 1.000.000 disebut peta yang berskala ....
a. kadaster
b. besar
c. sedang
d. kecil
e. geografi
Peta dan Pemetaan
15
6. Peta yang menggambarkan banyaknya curah hujan di suatu daerah disebut peta ....
a. geologi
b. geomorfologi
c. irigasi
d. hidrologi
e. isohiet
7. Kenampakan yang berbeda pada tanah dapat dilacak dari foto satelit. Pernyataan
tersebut adalah manfaat data satelit di bidang ....
a. geologi
b. geografi
c. pertanian
d. arkeologi
e. oseanografi
8. Peta yang berskala 1 : 250.000 sampai 1 : 500.000 disebut peta yang berskala ....
a. kadaster
b. besar
c. sedang
d. kecil
e. geografis
9. Peta yang menggambarkan struktur batuan disebut peta ....
a. geografi
b. geologi
c. arkeologi
d. geomorfologi
e. tanah
10. Air yang tenang dalam foto udara dicirikan dengan tekstur ....
a. kasar
b. halus
c. gelap
d. cerah
e. datar
II. Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!
1. Gambaran permukaan bumi baik keseluruhan atau sebagian yang diperkecil dengan
menggunakan skala disebut ....
2
. Peta yang berskala 1 : 100 sampai 1 : 5.000 disebut ....
3. Peta yang menggambarkan kenampakan tertentu di permukaan bumi disebut
peta ....
16
Nuansa Geografi SMA/MA Kelas XII
4. Garis di peta yang menghubungkan tempat-tempat yang memiliki ketinggian daerah
yang sama disebut ....
5. Peta yang berskala 1 : 5.000 sampai 1 : 250.000 disebut peta ....
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan singkat dan jelas!
1. Sebutkan fungsi peta!
2
. Peta dapat diklasifikasikan menjadi dua, sebut dan jelaskan!
3. Bagaimana suatu peta dapat dikatakan benar?
4. Sebutkan peta berdasarkan proyeksinya dan bedakan!
5. Bagaimana proses memperbesar dan memperkecil peta?
Anda telah mempelajari peta dan pemetaan. Sudahkah Anda paham? Apabila ada yang kurang
jelas, bertanyalah kepada guru atau pelajari sekali lagi bab ini. Jika sudah jelas, lanjutkan pada
bab berikutnya.